
Dimulaiajadulu.id – Banyak hotel yang gulung tikar gara-gara pandemi Covid-19. Beragam cara dilakukan demi bisa bertahan. Akibat pengunjung hotel makin sepi beragam cara dilakukan manajemen hotel.
Baru-baru ini yang viral, sebuah hotel bintang 5 menjual nasi rames di pinggir jalan. Pihak hotel memutuskan banting stir menjajakkan makanannya karena tak ada yang beli.
Mereka menawarkan nasi rames dengan harga murah dan tak disangka mendapat sambutan hangat dari warga.
Mengalihbahasakan dari Bernama, sebuah Hotel Hatten menawarkan ‘nasi bajet’ (nasi murah) hanya seharga kurang dari Rp 10.000.
Pengunjung hotel sepi, hotel putar otak
Hotel yang terletak di Melaka, Malaysia itu menjual nasi bajet hanya seharga 2 ringgit atau sekitar Rp 6.800.
Keputusan tersebut bagian dari upaya mereka untuk bertahan saat sektor pariwisata tutup karena implementasi Movement Control Order (MCO).
![Koki Hatten Hotel menunjukkan nasi bajet yang harganya hanya Rp 7.000.[Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/09/19985-koki-hatten-hotel-menunjukkan-nasi-bajet-yang-harganya-hanya-rp-7000.jpg)
Kepala koki Hotel Hatten Badrol Hisham Mohd Ali mengatakan langkah itu diambil karena tidak ada pelanggan yang menginap di hotel dan restoran tutup.
“Kami mulai menjual nasi budget ini pada hari Jumat dan tanggapan yang diterima sangat menggembirakan ketika sekitar 500 orang mengunjungi warung setiap hari,” katanya kepada Bernama.
Jenis Nasi Yang Dijual Di Pinggir Jalan
Badrol Hisham juga mengatakan di antara hidangan yang disiapkan untuk nasi murah ini adalah nasi putih yang disajikan dengan potongan ayam atau ikan serta beberapa sayuran.
“Ada juga lauk lainnya seperti ‘ayam madu’, ‘ayam percik’, kue dan cookies, tapi dijual terpisah.

“Kami tawarkan menu berbeda tiap hari dan pelanggan dapat menikmati hidangan yang berbeda dan tidak bosan dengan lauk yang sama tiap hari,” katanya.
Lebih lanjut, Badrol menambahkan nasi bajet buka pada pukul 12.00 siang hingga 8 malam waktu setempat setiap hari.
Untuk saat ini, nasi budget dijual setiap hari selama sebulan, dan hotel akan memutuskan tindakan selanjutnya berdasarkan perkembangan .
Pelanggan bernama Azlin mengaku senang dengan nasi budget karena dia hanya bekerja sebagai pramuniaga di toko kesehatan di dekat hotel.
“Banda Hilir adalah area fokus publik, kebanyakan restoran menjual makanan dengan harga yang mahal, karena itu makanan ini membantu saya mendapatkan makanan enak dengan harga murah,” jelasnya.
Dia senang, mendapat makanan yang enak dengan harga murah meski harus rela antre sekira 30 menit.